Oleh: Intan Tri Hartati/Mahasiswa T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal
Era globalisasi ditandai oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi, yang membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah. Di masa lalu, orang harus menulis surat untuk mengirimkan pesan kepada orang yang jauh. Namun, dengan kemajuan teknologi informasi, sekarang pesan dapat dikirim dengan cepat melalui telepon, ponsel, atau internet. Ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi informasi modern, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi menandai bahwa era digital semakin meluas sekarang. Teknologi informasi telah mengubah cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain, termasuk cara kita berdakwah. Dakwah Islam dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam dengan memanfaatkan platform digital yang tersedia saat ini, seperti media sosial, website, dan aplikasi mobile. Hal tersebut tentunya mendukung para pendakwah untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan lebih cepat dan efisien, tanpa harus terhalangi lagi oleh waktu dan tempat. (PENDAHULUAN)
Ada banyak cara untuk mengoptimalkan teknologi informasi dalam menyebarkan dakwah. Pertama, menyebarkan pesan keagamaan dengan menggunakan media sosial. Banyak pendakwah yang telah menjangkau ribuan hingga jutaan orang dalam waktu singkat dengan memanfaatkan platform seperti YouTube, Instagram, Twitter, dan Facebook. Kedua, umat Islam dapat lebih mudah terhubung dengan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui aplikasi mobile yang menyediakan Al-Quran digital, jadwal shalat, dan pedoman ibadah lainnya.
Selain itu, internet juga memungkinkan penyebaran dakwah secara personal melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram. Teknologi streaming pada handphone, misalnya, telah memungkinkan penyebaran dakwah melampaui batas geografis. Dengan teknologi ini, para da’i dapat menjangkau komunitas Muslim di seluruh dunia dengan mudah. Tidak hanya itu, sifat viral dari sosial media juga dapat memperkuat dakwah dengan potensi pesan yang dapat menyebar dengan cepat dan luas. Dengan demikian, potensi sosial media sebagai platform dakwah tidak dapat diabaikan dan perlu untuk dieksplor lebih lanjut lagi untuk meningkatkan efektivitas dakwah di era digital.
Pesan dakwah dapat disampaikan secara lebih efektif dan luas, serta mencapai audiens yang lebih besar juga beragam dengan bantuan teknologi ini. Teknologi dalam dakwah memudahkan penyebaran pesan dan memungkinkan interaksi yang lebih aktif antara penceramah dan penonton. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam diskusi dan bertanya tentang materi dakwah melalui fitur komentar, obrolan langsung, atau forum daring. Oleh karena itu, kombinasi dakwah dengan teknologi informasi dan komunikasi adalah pilhan yang baik untuk mengoptimalkan penyampaian pesan agama. Ini juga sesuai dengan dinamika kehidupan kita yakni masyarakat modern yang cenderung terhubung secara digital.
Dakwah di era digital tidak hanya sekedar menggunakan teknologi, tetapi juga memerlukan pemahaman agama yang kuat, kreativitas dan komunikasi yang baik. Pembuatan konten yang relevan dan menarik merupakan salah satu aspek penting dalam pengoptimalan teknologi informasi untuk dakwah Islam. Konten yang dibuat harus mampu menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan audiens, terutama generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi digital.
Audiens dakwah saat ini sangat beragam, mulai dari usia muda hingga dewasa, dengan berbagai latar belakang pendidikan dan budaya. Oleh karena itu, konten dakwah harus disesuaikan dengan minat dan kebutuhan audiens tersebut. Dengan menyesuaikan jenis konten dengan preferensi audiens, pesan dakwah akan lebih mudah diterima. Untuk meningkatkan daya tarik dan pemahaman audiens terhadap pesan dakwah, dapat menggunakan konten yang dibuat dalam berbagai format seperti artikel, video, infografis, dan podcast. Selain itu, penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan konteks terkini juga penting untuk menarik audiens muda.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam dakwah Islam menawarkan banyak peluang, namun juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah persaingan informasi yang tinggi di media sosial, di mana pesan dakwah harus bersaing dengan berbagai konten lainnya. Karena di era digital ini, terdapat banyak konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, penting bagi para da’i untuk menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan agar dapat bersaing dengan konten negatif dan menarik perhatian audiens.
Selain itu, karena sosial media memungkinkan setiap orang untuk menyebarkan informasi tanpa filter, penyebaran konten yang tidak akurat atau kontroversial juga menjadi masalah. Ini menegaskan bahwa da’i dan organisasi dakwah harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan dakwah yang akurat dan terpercaya. Pendakwah harus berhati-hati dalam memilih materi yang akan disampaikan kepada orang lain. Mereka juga harus berusaha mencegah penyebaran informasi yang salah dengan memberikan penjelasan dan mendidik masyarakat.
Keanekaragaman informasi yang tersedia di internet juga merupakan tantangan tambahan bagi dakwah di era digital. Banyak informasi yang terkadang salah, dan dapat menyesatkan pemahaman agama di masyarakat. Hal ini dapat memecah belah umat Islam dan membuat mereka bingung tentang ajaran yang benar. Oleh karena itu, pendakwah harus memastikan bahwa konten yang mereka bagikan berasal dari sumber yang terpercaya dan sesuai dengan ajaran Islam.
Salah satu dampak negatif lainnya dari dakwah digital adalah potensi berkurangnya interaksi langsung antar umat Muslim. Teknologi memungkinkan pesan dakwah disampaikan tanpa kehadiran fisik, hal tersebut dapat mengurangi kehangatan serta hubungan antara da’ i dan audiensnya. Komunikasi tatap muka sering kali memiliki hubungan spiritual dan emosional yang lebih mendalam yang sulit digantikan oleh teknologi digital. Akibatnya, dakwah digital dapat kehilangan elemen penting dari pembentukan komunitas yang solid dan saling mendukung di antara umat Islam. Oleh karena itu, para da’i harus mencari cara untuk menjaga keseimbangan ini dengan menggabungkan pendekatan digital dengan kegiatan offline.
Dalam dakwah Islam, memanfaatkan teknologi informasi adalah langkah yang strategis untuk menghadapi tantangan era modern sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Dengan bantuan teknologi informasi, dakwah dapat mencapai audiens yang lebih luas dan menawarkan pendekatan baru yang lebih inovatif dan menarik untuk menyampaikan pesan agama. Namun, penggunaan teknologi ini memerlukan kehati-hatian dan inovasi agar pesan dakwah tetap relevan, akurat, dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Para da’i dapat mengoptimalkan teknologi informasi sebagai alat dakwah mereka dengan memahami tantangan saat ini, seperti persaingan konten di media sosial, pembuatan konten yang relevan, memastikan bahwa pesan dakwah yang disampaikan adalah pesan dakwah yang akurat dan terpercaya, serta tantangan lainnya.
Ke depan, para da’i harus dilatih dan dibantu untuk menguasai teknologi digital secara lebih mendalam. Teknologi informasi dapat menjadi jembatan dalam menyebarkan ajaran Islam secara global, menyebarkan pesan damai dan keadilan ke seluruh dunia dengan upaya yang terarah dan berkelanjutan.
Referensi:
Zaini, A. (2014). Media Teknologi Informasi Modern Sebagai Wasilah Dakwah. AT-TABSYIR STAIN Kudus, 2(1), 1-16.
Kasir, I., & Awali, S. (2024). Peran dakwah digital dalam menyebarkan pesan Islam di era modern. Jurnal An-Nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta, 11(1), 59-68.
Lestari, N. (2024). Optimalisasi Dakwah Di Era Modern Melalui Media Sosial. Qawwam: The Leader’s Writing, 5(1), 35-42.
Pratama, A. R., Aprison, W., Yulius, Y., Latifa, N., & Syafrudin, S. (2024). Dakwah digital dalam penyebaran nilai-nilai Islam di era digital. Tabayyun, 5(1).