Oleh: Eka Dzakwan Venarindra / Mahasiswa T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal
Di era teknologi dan kemajuan industri saat ini, pendidikan tengah mengalami transformasi besar. Pendekatan tradisional yang berpusat pada guru mulai bergeser ke model pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Inovasi seperti Virtual Reality (VR) hadir sebagai solusi pembelajaran modern yang mendorong penemuan, pemecahan masalah, dan eksperimen.
Virtual Reality (VR) memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman dalam lingkungan yang dihasilkan oleh komputer. Teknologi ini tidak hanya mengubah cara siswa belajar tetapi juga memperkenalkan metode baru dalam pendidikan agama Islam. VR menghadirkan peluang besar untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Dengan perangkat seperti headset VR, siswa dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam tanpa harus meninggalkan ruang kelas, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan budaya Islam.
Penerapan VR dalam Pendidikan Islam
VR memiliki potensi untuk memperkaya pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Namun, tantangan seperti biaya perangkat lunak, pelatihan guru, dan ketersediaan konten berkualitas perlu diatasi. Dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri teknologi sangat penting untuk mewujudkan potensi ini.
Contoh implementasi VR dalam pendidikan terlihat dari uji coba di Sekolah Dasar 6 Sukabirus. Penelitian menunjukkan bahwa VR dapat membuat proses pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan, dengan 60% siswa setuju bahwa VR membantu mereka memahami materi lebih baik. Dalam konteks pendidikan Islam, VR dapat digunakan untuk mensimulasikan ibadah haji atau mengajarkan kisah para nabi, sehingga siswa dapat merasakan pengalaman yang lebih hidup.
Keuntungan Penggunaan VR
Penggunaan VR dalam pendidikan agama Islam menawarkan berbagai keuntungan. Pertama, VR dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Penelitian oleh Parong dan Mayer (2018) menemukan bahwa siswa lebih bahagia dan bersemangat saat diajarkan menggunakan VR. Kedua, VR memungkinkan siswa untuk menempatkan diri mereka dalam posisi orang lain, yang dapat meningkatkan empati dan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Islam.
Selain itu, VR memiliki potensi untuk memperluas kesempatan belajar ke wilayah yang sulit dijangkau. Dengan lingkungan imersif, siswa dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa batasan geografis, mengatasi keterbatasan pembelajaran online saat ini.
Tantangan dan Solusi
Meskipun banyak keuntungan, penggunaan VR juga memiliki tantangan. Biaya perangkat keras dan perangkat lunak, waktu untuk mempelajari teknologi baru, serta potensi dampak kesehatan dan keselamatan perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sebelum mengadopsi VR, guru harus mempertimbangkan jenis VR yang sesuai dengan kebutuhan kelas mereka.
VR bukan hanya alat hiburan; ia juga alat pendidikan yang mampu memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan bermakna. Dengan pendekatan yang tepat, VR dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengajarkan Pendidikan Agama Islam, meningkatkan pemahaman, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif.
Kesimpulan
Integrasi VR dalam pendidikan agama Islam menawarkan peluang besar untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan beragam. Sifat inovatif teknologi ini, jika didukung dengan baik, dapat membawa manfaat signifikan bagi guru dan siswa. Oleh karena itu, semua pihak terkait harus berkolaborasi untuk memanfaatkan potensi ini sebaik mungkin.
Referensi
Rohmah, A. N. B., Romadhona, E. P., Luqyana Azmiya, P. U. T. R. I., Arifin, Z., & Sari, V. K. (2022). Pembelajaran Pendidikan Islam melalui Virtual Reality (VR). Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 7(2), 372-385.