Oleh: Devita Anggraeni/Mahasiswa T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal
Di zaman modern, teknologi informatika telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan teknologi ini memungkinkan orang untuk melakukan komunikasi, mengakses informasi dengan cepat, dan berbagi pengetahuan di berbagai bidang ilmu. Sebagai agama yang bersifat universal yang menekankan kasih sayang, kebaikan, dan kedamaian, kini ajaran Islam menemukan ruang baru untuk berdakwah yaitu dengan melalui penyebaran teknologi informasi. Saat ini, platform digital seperti media sosial, situs web, dan aplikasi mobile telah digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam dan berbagi pengetahuan agama.
Salah satu kewajiban setiap orang yang beragama Islam adalah berdakwah, yang berarti menyebarkan ajaran agama Islam kepada orang lain. Dakwah biasanya dilakukan melalui ceramah, pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya. Namun seiring perkembangan zaman dan adanya teknologi, dakwah kini dapat dilakukan secara digital yang dapat memungkinkan menjangkau lebih banyak orang. Media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, X, dan TikTok telah menjadi cara kreatif dan menarik untuk menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam.
Beberapa pendakwah modern yang sukses menggunakan platform online untuk menyampaikan ceramah mereka adalah Habib Husein Ja’far, Husain Basyaiban atau yang biasa dikenal di TikTok yaitu Kadam Sidik, Hudzaifah Aslam Mubarok, dan Agam Fachrul Samudra. Pesan-pesan mereka dalam menyampaikan ajaran Islam sekarang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Metode ini memungkinkan mereka untuk menjangkau khalayak di berbagai daerah bahkan memungkinkan dapat dijangkau di luar negeri, termasuk non-Muslim yang sebelumnya sulit dijangkau melalui penyebaran ajaran Islam secara tradisional.
Selain platform media sosial, teknologi informatika juga menyediakan berbagai aplikasi islami, seperti Al-Qur’an digital, pengingat waktu solat, aplikasi untuk menghafal do’a, dan game edukasi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam. Aplikasi-aplikasi ini membantu umat Islam meningkatkan keimanan mereka dengan cara yang lebih interaktif dan menarik. Salah satu contohnya adalah aplikasi Muslim Pro yang memiliki banyak fitur. Ini termasuk membaca Al-Qur’an, mendengarkan lantunan ayat suci, dan menerima pengingat waktu solat dan azan. Aplikasi Muslim Pro juga memiliki kalender hijriah, penunjuk arah kiblat, dan tasbih digital.
Selain itu, penggunaan teknologi informatika memungkinkan untuk mengadakan dakwah secara daring melalui webinar atau podcast Islami. Banyak dai saat ini menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet untuk mengadakan kajian dengan peserta di berbagai daerah hingga berbagai negara.
Teknologi informatika telah membuka banyak peluang baru untuk dakwah Islam. Salah satunya adalah dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memudahkan non-Muslim yang ingin mempelajari Islam melalui informasi yang terpercaya secara online. Teknologi digital juga dapat mengurangi waktu dan biaya karena dakwah sekarang dapat dilakukan tanpa memerlukan biaya transportasi yang besar.
Keanekaragaman format konten, seperti video dan animasi, merupakan keunggulan tambahan. Ini sangat menarik bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi. Selain itu, memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara langsung melalui komentar di media sosial memberi audiens kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam.
Meskipun teknologi memiliki banyak manfaat, penggunaannya dalam dakwah menghadirkan banyak berbagai tantangan. Salah satu masalah besar adalah banyaknya informasi yang salah atau palsu yang mengatasnamakan Islam. Selain itu, banyak pihak yang menggunakan teknologi digital untuk menyebarkan konten yang bertentangan dengan ajaran Islam yang dapat menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat.
Oleh karena itu, strategi yang bijak diperlukan untuk mengatasi kesulitan yang muncul saat menggunakan teknologi informatika dalam dakwah. Meningkatkan literasi digital umat Islam adalah langkah penting untuk membuat mereka agar cerdas serta bijak dalam menggunakan teknologi dan tahu sumber informasi islami yang terpercaya. Selain itu, pendakwah harus selalu mempertahankan tujuan mereka, yaitu memastikan bahwa tujuan utama mereka dalam berdakwah adalah menyebarkan ajaran Islam, bukan hanya untuk mencari popularitas atau keuntungan pribadi.
Kegiatan yang dimaksudkan untuk mengingatkan orang lain tentang kehidupan akhirat dan mendorong mereka untuk melakukan kebaikan dikenal sebagai dakwah. Salah satu cara untuk menyampaikan ajakan ini kepada orang lain adalah melalui media dakwah. Sesuai dengan ajaran agama, dakwah memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban masyarakat Islam yang rukun dan damai.
Banyak pembuat konten dakwah di era digital saat ini menggunakan visual yang menarik untuk menyampaikan dakwah mereka. Tujuannya adalah untuk membuat pesan lebih mudah diterima oleh generasi sekarang karena masyarakat modern sangat terbiasa menggunakan media sosial.
Teknologi informatika dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk menyebarkan ajaran Islam jika digunakan dengan benar. Dakwah dapat secara efektif menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform digital, seperti internet, media sosial, aplikasi islami, dan lainnya. Namun, untuk menjaga nilai-nilai Islam, penggunaan harus selalu didasarkan pada tanggung jawab moral dan pedoman etis.
Sebagai umat Islam, kita harus memastikan bahwa teknologi digunakan dengan cara yang baik dan bermanfaat, bukan untuk menyebarkan informasi yang merugikan atau menyesatkan banyak orang. Dengan memadukan kecanggihan teknologi dengan nilai-nilai Islam, kita dapat berkontribusi pada pembangunan peradaban digital yang mulia yang bermanfaat bagi semua orang.
Referensi:
Ardiansyah, M. R., & Hamama, S. (2022). Tantangan dan Peluang Dakwah Islam di Era Digital. Jurnal Selasar KPI: Referensi Media Komunikasi dan Dakwah, 2(1), 75-83.
Abdurrahman, Q., & Badruzaman, D. (2023). Tantangan dan peluang dakwah islam di era digital. KOMUNIKASIA: Journal of Islamic Communication and Broadcasting, 3(2), 152-162.
Rahmadani, N. P., & Amalia, N. (2023). Media sosial sebagai media dakwah yang dilakukan remaja di era digital. Islamic Education, 1(4), 396-404.