Oleh: Riski Ramadhan
Mahasiswa T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal
Teknologi telah menjadi elemen krusial dalam kehidupan modern, merambah hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari pendidikan hingga ekonomi. Namun, ketimpangan akses teknologi masih menjadi isu global yang signifikan, menimbulkan ketidaksetaraan dalam kesempatan pendidikan, ekonomi, dan kualitas hidup. Dalam konteks ini, agama, sebagai sumber nilai dan etika, memiliki peran penting dalam menekankan pentingnya kesetaraan akses teknologi.
Teknologi dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, terdapat hubungan erat antara alam, manusia, dan teknologi. Alam diciptakan sebagai tanda kebesaran Allah, manusia sebagai khalifah di bumi, dan teknologi sebagai alat pendukung tugas manusia dalam menjalankan tanggung jawab tersebut. Prinsip-prinsip seperti Syari’ah, I’tidal (keseimbangan), Istishlah (kemaslahatan), dan Mashlahah (kebaikan umum) menjadi landasan dalam penggunaan teknologi yang adil dan merata.
Teknologi sebagai alat, bukan tujuan, harus digunakan untuk mendukung ibadah dan tugas manusia. Etika dalam penggunaan teknologi sangat penting agar dampaknya tetap positif dan sejalan dengan nilai-nilai agama. Konsep “ukhuwah” (persaudaraan) dalam Islam, misalnya, menekankan pentingnya kesetaraan dan keadilan sosial, termasuk dalam akses terhadap teknologi.
Kesenjangan Akses Teknologi
Data dari International Telecommunication Union (ITU) menunjukkan bahwa pada tahun 2020, hanya 19% penduduk di negara-negara berkembang yang memiliki akses internet. Ketimpangan ini memperkuat kesenjangan dalam kesempatan pendidikan dan ekonomi, memperlebar jurang antara negara maju dan berkembang serta antar kelompok sosial ekonomi.
Dalam Islam, perintah untuk mencari ilmu pengetahuan bukan hanya ajaran teoritis, melainkan harus diamalkan. Teknologi modern, sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, seharusnya diaplikasikan secara adil agar tercipta kesetaraan dalam akses dan penggunaan. Tantangan seperti penyebaran hoax yang dapat merusak nilai moral dan spiritual menuntut penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
Pendidikan dan Kesetaraan Akses Teknologi
Pendidikan merupakan aspek krusial yang diajarkan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah:269. Kesetaraan akses teknologi dalam pendidikan akan mendukung upaya ini, memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan potensinya tanpa terhalang oleh batasan akses.
Islam juga mengajarkan pentingnya tanggung jawab dalam berteknologi. Penggunaan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam tidak hanya mendorong kemajuan, tetapi juga menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat. Sebagai khalifah, manusia bertanggung jawab untuk menjaga harmoni antara alam, manusia, dan teknologi, memastikan bahwa perkembangan teknologi membawa manfaat yang luas bagi semua pihak.
Kebijakan dan Regulasi Teknologi
Kebijakan dan regulasi yang baik dapat membantu menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan nilai-nilai agama serta kepentingan masyarakat umum. Dengan memperkuat hubungan antara agama dan teknologi, kita dapat menciptakan teknologi yang berdampak positif dan berkelanjutan bagi umat manusia.
Penutup
Kesetaraan akses teknologi bukan hanya isu teknis, tetapi juga moral dan etis. Agama, khususnya Islam, mengajarkan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan tanggung jawab yang dapat menjadi panduan dalam mengatasi tantangan ini. Dengan pemahaman dan penerapan nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dalam hal akses dan penggunaan teknologi, serta memastikan bahwa teknologi digunakan untuk kemaslahatan bersama. (Editor: Alvin Qodri Lazuardy)
Referensi:
- Arifin, Z. (2018). Teknologi dalam perspektif Islam.
- Zulfa, Y., & Yusuf, M. (2020). Digitalisasi dakwah di era pandemi COVID-19.
- Septy Oktavia dkk. Inklusi Teknologi
- ITU (International Telecommunication Union)