Kuliah Tarawih: Memahami Wahyu dan Proses Pewahyuannya
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi besar kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Hadirin rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia di bulan Ramadan ini, marilah kita merenungi tentang wahyu, suatu konsep yang sangat fundamental dalam Islam. Wahyu merupakan sumber utama ajaran Islam dan menjadi landasan bagi kehidupan seorang Muslim.
Makna Wahyu Secara Lughawi dan Istilah Syariat
Secara lughawi (bahasa), wahyu berasal dari kata وَحْيٌ (wahyun) yang berarti suara, cepat, dan tersembunyi. Dalam penggunaan bahasa Arab, jika disebutkan وَحَيْتُ إِلَيْهِ (wahaytu ilaihi) atau أَوْحَيْتُ (awhaytu), maka artinya adalah berbicara kepada seseorang dengan cara yang tersembunyi sehingga tidak diketahui oleh orang lain.
Sedangkan secara istilah syariat, wahyu adalah pemberitahuan dari Allah kepada para nabi-Nya tentang hukum-hukum-Nya, berita-berita gaib, dan kisah-kisah terdahulu dengan cara yang tidak biasa tetapi memberikan keyakinan penuh kepada nabi bahwa hal tersebut berasal dari Allah. Sebagaimana pendapat Muhammad Abduh, wahyu adalah pengetahuan yang diberikan Allah kepada seorang nabi, baik melalui perantara maupun tidak.
Jenis-Jenis Wahyu dalam Alquran
Dalam Alquran, kata wahyu memiliki beberapa makna berbeda, di antaranya:
- Ilham bawaan manusia, sebagaimana firman Allah: “فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا” “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS. Asy-Syams: 8)
- Ilham kepada binatang, seperti wahyu kepada lebah: “وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحْلِ أَنِ ٱتَّخِذِى مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًۭا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ” “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibangun manusia.'” (QS. An-Nahl: 68)
- Isyarat cepat dalam bentuk kode, seperti isyarat Nabi Zakaria: “فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنَ ٱلْمِحْرَابِ فَأَوْحَىٰٓ إِلَيْهِمْ أَن سَبِّحُوا۟ بُكْرَةًۭ وَعَشِيًّۭا” “Lalu dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka: ‘Bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.'” (QS. Maryam: 11)
- Bisikan setan yang menyesatkan manusia, sebagaimana disebutkan: “وَإِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰٓ أَوْلِيَآئِهِمْ لِيُجَٰدِلُوكُمْ ۖ” “Dan sesungguhnya setan-setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantahmu.” (QS. Al-An’am: 121)
- Perintah Allah kepada para malaikat, sebagaimana firman-Nya: “إِذْ يُوحِى رَبُّكَ إِلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ أَنِّى مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟” “(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman.'” (QS. Al-Anfal: 12)
Proses Pewahyuan dalam Islam
Para ulama membagi proses turunnya wahyu menjadi dua:
- Firman Allah langsung kepada Malaikat Jibril, lalu Jibril menyampaikannya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam secara identik, huruf demi huruf, sebagaimana firman-Nya: “بَلْ هُوَ قُرْءَانٌۭ مَّجِيدٌۭ فِى لَوْحٍۢ مَّحْفُوظٍۢ” “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Alquran yang mulia yang tersimpan dalam Lawh Al Mahfudz.” (QS. Al-Buruj: 21-22)
- Pernyataan Allah kepada Malaikat Jibril, lalu Jibril menyampaikan makna tersebut kepada Nabi Muhammad dengan redaksi yang diizinkan oleh Allah. Wahyu jenis ini dikenal sebagai hadis qudsi.
Hadirin rahimakumullah,
Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, marilah kita jadikan Alquran sebagai pedoman hidup. Wahyu adalah sumber utama ajaran Islam yang hanya diberikan kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi manusia. Semoga kita semua diberikan taufik dan hidayah oleh Allah untuk memahami dan mengamalkan wahyu-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita di bulan yang penuh kemuliaan ini dan menjadikan kita hamba-Nya yang lebih dekat dengan Alquran.
Wallahu a’lam bish-shawab. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber: Worldview Islam, Konsep Wahyu. UNIDA GONTOR, 2020