Oleh: Nissa Intan Nurani/Mahasiswa T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada zaman ini telah memberikan dampak besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam konteks dunia Islam. Teknologi informasi, terutama internet dan media sosial, telah mengubah cara umat Islam berkomunikasi, belajar, dan berinteraksi dengan dunia sekitar mereka. Hampir semua kalangan, dari orang dewasa hingga remaja dan anak-anak, terlibat dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin cepat ini. Dalam Islam, perkembangan ini membawa peluang dan tantangan tersendiri.
Dalam Islam, mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, seperti yang disebutkan dalam Hadis: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah). Perkembangan teknologi informasi, terutama internet, membuka akses tanpa batas untuk mendapatkan ilmu agama dan pengetahuan lainnya. Umat Islam kini dapat mengakses berbagai sumber daya, termasuk buku, artikel, dan video dakwah, yang mendukung dan memperdalam pemahaman mereka terhadap ajaran Islam. Media sosial juga menjadi platform yang memungkinkan umat Muslim untuk menyebarkan dakwah secara lebih luas dan efektif. Dakwah Islam dapat dilakukan melalui berbagai platform digital, yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi memberikan peluang bagi umat Islam untuk berbagi pengetahuan dan mengajak kepada kebaikan, sesuai dengan perintah Al-Qur’an untuk menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar seperti dalam surat Al-Imran ayat 104.
Namun, meskipun teknologi membawa manfaat besar, ia juga memberikan tantangan bagi umat Islam, terutama remaja, dalam menjaga identitas diri dan moralitas. Media sosial seringkali menjadi ajang pencarian figur teladan atau role model. Sayangnya, tidak jarang remaja Muslim terpengaruh oleh figur yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dalam Islam, menjaga akhlak dan perilaku yang baik adalah bagian dari keimanan. Rasulullah SAW bersabda, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad). Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk berhati-hati dalam memilih siapa yang mereka ikuti, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Remaja Muslim dituntut untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjebak dalam perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Perkembangan media digital juga mengubah cara umat Islam berkomunikasi dan bersosialisasi. Salah satu tujuan komunikasi dalam Islam adalah mempererat ukhuwah atau persaudaraan antar sesama Muslim. Dalam konteks ini, media sosial dapat mempertemukan umat Islam dari berbagai belahan dunia untuk saling berbagi pengetahuan, berdiskusi tentang ajaran Islam, dan mendukung satu sama lain. Namun, Allah SWT mengingatkan umat-Nya dalam Al-Qur’an untuk tidak menggunakan media sosial untuk hal-hal yang merugikan, seperti fitnah dan gosip, yang dapat merusak hubungan sosial seperti dalam QS. Al-Hujurat ayat 12. Penggunaan teknologi yang bijak dapat memperkuat ukhuwah Islamiah, sementara penyalahgunaan teknologi dapat memperburuk hubungan antar individu dalam masyarakat. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk menjaga etika komunikasi, baik secara langsung maupun melalui media digital.
Selain itu, perkembangan teknologi juga memengaruhi dunia pendidikan Islam. Teknologi informasi memungkinkan umat Islam untuk belajar lebih fleksibel dan efisien. Dengan bantuan internet, mereka bisa mengakses berbagai materi pendidikan Islam, mengikuti kajian agama, dan berinteraksi dengan para ulama di berbagai platform digital. Hal ini sangat membantu dalam mempercepat proses pembelajaran, terutama di era modern ini yang serba cepat dan dinamis. Namun, bagi remaja, kemampuan untuk mengelola informasi dan memilih sumber yang sahih sangat penting. Terlalu banyak informasi yang beredar di dunia maya bisa mengarah pada kebingungan jika tidak disaring dengan bijak. Oleh karena itu, remaja Muslim perlu dilatih untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi, namun dengan tetap menjaga akhlak dan nilai-nilai agama.
Perkembangan teknologi informasi membawa tantangan bagi remaja Muslim dalam mengelola penggunaan media sosial dan teknologi lainnya. Dalam Islam, setiap individu dituntut untuk bertindak positif dan menjaga diri dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Islam mengajarkan agar setiap individu dapat mengontrol diri, berpikir dengan bijaksana, dan menghindari tindakan yang dapat merusak moral dan integritas pribadi. Kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini, sambil menjaga akhlak dan etika Islam, menjadi tolak ukur kesuksesan remaja dalam menghadapi tantangan zaman.
Perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial dan internet, memberikan dampak besar bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Di satu sisi, teknologi ini membuka peluang untuk memperdalam ilmu agama, memperluas jaringan sosial, dan menyebarkan dakwah. Namun, di sisi lain, tantangan muncul dalam hal menjaga identitas diri dan moralitas, terutama bagi remaja. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, agar manfaatnya dapat dirasakan tanpa merusak akhlak dan hubungan sosial. Teknologi yang digunakan dengan tepat dapat memperkuat keimanan dan mempererat ukhuwah Islamiah, seiring dengan kemajuan zaman.