Oleh: M. Fatchul Huda /Mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Harapan Bersama Tegal
Dalam Islam, pendidikan sering disebut sebagai tarbiyah, yang berarti proses mendidik, sedangkan dakwah berarti mengajak atau menyeru. Kedua istilah ini memiliki tujuan serupa, yaitu mengajak individu menuju perubahan yang lebih baik. Dakwah bertujuan mengajak umat manusia untuk hidup dalam kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf, dan mencegah yang munkar, sehingga mereka dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah tidak hanya bermakna sebagai ajakan lisan, tetapi juga usaha mengubah situasi masyarakat untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar.
Dakwah dalam Islam memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an dan Hadis. Salah satu ayat yang menegaskan pentingnya dakwah adalah Surat Ali Imran ayat 104: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” Ayat ini menegaskan bahwa setiap Muslim memiliki kewajiban menyampaikan dakwah, sehingga umat manusia dapat hidup dalam ketenteraman dan kedamaian.
Menurut penafsiran Imam Jauhari al-Thanthawi dalam tafsirnya al-Jawahir fi Tafsir al-Quran al-Karim, dakwah harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki iman kuat dan ikhlas. Mereka yang menyeru kepada kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi umat manusia dan mengajak kepada ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah. Dakwah juga bertujuan agar umat Islam dapat mengikuti jalan yang benar dan terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.
Hadis Rasulullah SAW, “Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat,” menegaskan pentingnya setiap Muslim menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain, meskipun hanya satu ayat. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah dalam Islam mencakup komunikasi dan informasi. Al-Qur’an dan sabda Rasulullah SAW menjadi petunjuk hidup bagi umat Islam dan mengajarkan mereka untuk menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain.
Dakwah dalam Islam tidak hanya dilakukan melalui lisan atau tulisan, tetapi juga melalui tindakan sosial. Seorang ulama yang baik harus menguasai ilmu agama dan peka terhadap kondisi masyarakat tempat mereka berdakwah. Hal ini penting agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dakwah harus mempertimbangkan cara dan bahasa yang tepat agar sesuai dengan kondisi sosial masyarakat.
Keinginan untuk terus berdakwah seharusnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari umat Islam. Dakwah merupakan kewajiban moral dan tanggung jawab sosial yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan. Seiring perkembangan zaman, dakwah tidak hanya dilakukan secara lisan, tetapi juga melalui media digital yang semakin berkembang. Teknologi informasi mempermudah penyebaran dakwah melalui berbagai platform, seperti media sosial dan aplikasi di smartphone.
Teknologi memberikan banyak keuntungan bagi penyebaran dakwah. Aplikasi seperti Al-Qur’an digital, pengingat waktu salat, dan lainnya memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah dan memahami ajaran Islam. Dengan aplikasi Al-Qur’an di ponsel pintar, umat Islam dapat membaca dan mempelajari Al-Qur’an kapan saja dan di mana saja. Aplikasi pengingat salat membantu umat Islam untuk tidak melewatkan waktu salat, kewajiban utama bagi setiap Muslim.
Selain itu, teknologi mempermudah penyebaran dakwah melalui media sosial dan situs web yang dapat diakses oleh siapa saja. Para da’i atau pengajar agama dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan dakwah dengan lebih luas dan efektif, seperti melalui video ceramah, artikel, atau postingan motivasi yang menjangkau audiens global. Ini membuka peluang bagi dakwah untuk diterima oleh masyarakat yang lebih luas, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki akses langsung ke pengajaran agama secara tradisional.
Namun, teknologi juga membawa tantangan, seperti penyebaran informasi yang salah atau penyalahgunaan teknologi untuk menyebarkan paham yang bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan selalu merujuk pada sumber yang sahih, seperti Al-Qur’an dan Hadis, serta bimbingan ulama yang kompeten.
Secara keseluruhan, perkembangan teknologi membawa dampak besar bagi penyebaran dakwah Islam. Teknologi memudahkan umat Islam dalam beribadah, memahami ajaran agama, dan menyebarkan dakwah kepada orang lain. Dakwah di era digital ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk mengenalkan Islam secara luas. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak, umat Islam dapat terus menyebarkan ajaran agama mereka dan membantu masyarakat menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Editor: Alvin Qodri Lazuardy