Oleh: Ahmad Wahyudi, Lc/ Mudarris Ma’had Imam Malik Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Dalam kehidupan ini, nikmat yang Allah berikan kepada kita sungguhlah melimpah. Masing-masing dari kita tidak dapat menghitungnya secara tepat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan pernah bisa menghitungnya” (An-Nahl: 18). Betapa sulitnya bagi kita untuk memahami sepenuhnya betapa banyak nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita. Namun, jika tidak mampu mensyukuri sepenuhnya, minimal kita bisa mensyukuri apa yang kita miliki. Janganlah kita termasuk dalam kategori “sedikit orang yang mampu bersyukur” sebagaimana yang dinyatakan dalam Surat Saba ayat 13.
Bayangkan jika seseorang memberikan bantuan besar dalam hidup kita, tentu kita akan selalu mengingat jasanya dan merasa berutang kepadanya. Namun, bagaimana dengan Allah yang memberikan segalanya kepada kita? Ini jauh melampaui apa yang dapat dilakukan oleh manusia.
Ada beberapa cara yang dapat membantu kita untuk lebih bersyukur atas nikmat Allah. Pertama, kita dapat membandingkan diri kita dengan orang-orang yang menghadapi ujian yang lebih berat atau kondisi dunia yang lebih sulit. Ketika kita melihat orang-orang di sekeliling kita yang menghadapi kesulitan, kita akan lebih mudah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita. Model syukur seperti ini dianjurkan dalam sebuah hadits.
Kedua, kita juga dapat memperhatikan bahwa untuk mengetahui nikmat yang ada dalam diri kita sendiri, kita tidak perlu membandingkannya dengan nikmat orang lain. Sebaliknya, kita harus menutup mata terhadap apa yang dimiliki orang lain agar tidak mudah mengeluh dan lebih mudah bersyukur atas apa yang kita miliki. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Ketiga, kita dapat membandingkan diri kita saat ini dengan masa lalu. Jika kita tidak ingin membandingkan diri dengan orang lain, kita dapat melihat kemajuan yang telah kita capai dalam beberapa tahun terakhir. Kita mungkin telah berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara fisik, finansial, maupun intelektual. Bahkan, kita mungkin telah melewati berbagai masalah yang sebelumnya terasa berat, tetapi Allah masih memberikan jalan keluar bagi kita.
Dengan merenungkan tiga poin ini, semoga kita dapat memulai perubahan dalam cara pandang kita dan lebih mudah untuk bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.